Pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul saat Lebaran

Behubung hari ini adalah hari pertama Ramadhan, gue mau ngucapin selamat menjalankan ibadah puasa untuk seluruh umat muslim yang menjalankan puasa. Semoga bulan ini memberikan keberkahan untuk kita semua. Amiin.
Setelah melaksanakan puasa ramadhan selama sebulan, maka akan datanglah hari kemenangan yang kita sebuh Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran lah biar singkat ngetiknya hehe
Hari Lebaran ini jadi ajang silaturahmi untuk keluarga besar dan para kerabat. Pokoknya hampir semua orang yang punya kesempatan untuk pulang kampung, bisa dipastiin mudik untuk merayakan Lebaran bareng sama keluarga besar. Saat kumpul-kumpul ini nih bakal terjadi banyak obrolan-obrolan, mulai dari yang basa-basi sampai obrolan penting, pertanyaan-pertanyaan standard sekedar tanya kabar, tapi kadang ada juga yang menelitik ke privacy yang kadang bikin males jawabnya, terutama untuk yang berumur17 tahun ke atas. Kenapa 17 tahun ke atas? Karena di umur ini kita udah dianggep dewasa untuk menentukan jalan hidup sendiri, dimana orang tua bisa memberikan saran dan pandangan, tapi toh keputusan ada di tangan kita.
Inilah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh om-tante, pakde-bude, eyang kakung-eyang putri, dan keluarga besar lainnya :
 
 
1. Mau kuliah dimana? Ambil jurusan apa?
 
Pertanyaan ini untuk kamu yang baru lulus SMA. Oh iya kebetulan tahun ini proses seleksi untuk perguruan tinggi tengah berlangsung saat ramadhan hingga Lebaran nanti. Misal nih lo jawab "Mau kuliah di luar kota ambil jurusan x." Keluarga kalian pasti ada yang mendukung tapi juga gak banyak yang komen nyinyir, "Ya ampun ngapain kuliah jauh-jauh disini juga banyak kampus bagus. Susah lho jaga diri di kota orang. Bla bla bla...." Nasihat ini yang sering banget gue denger, menurut gue sih untuk urusan jaga diri ya balik ke pribadinya masing-masing. Kemudian ketika lo jawab "Pengen kuliah di sini aja." Bakalan ada juga yang komentar "Waah nanti kamu gak berkembang kalo di sini aja. Anak tante kuliah di luar negeri sekarang udh kerja di perusahaan x, gajinya gede lhoo. Kamu mending ambil jurusan yang sama kayak anak tante." Ini nasihat yang cukup bagus dengan sedikit tambahan promosi dan agak sombong kali yaa. Ini nasihat yang gue terima dari keluarga saat gue memutuskan untuk kuliah di dalam kota. So simply, menurut gue kuliah dimana aja gak masalah yang penting kalian punya kemampuan dan softskill yang mumpuni untuk bersaing di dunia luar. Kuliah bukan cuma tentang tempat, tapi tentang proses pembelajaran banyak hal, akademik dan non akademik. So, saran gue nasihat-nasihat dari keluarga besar bisa jadi pertimbangan, tapi jangan nyampe menggoyahkan keputusan yang udah kalian sepakati dengan kedua orang tua. Karena kuliah itu gak sebentar, misal kalian ambil S-1 yang kurang-lebih waktu tempuh pendidikannya selama 4 tahun, bisa kurang, dan bisa bangeeeeet lebih. Can you imagine how to separate with your parents for that long time? Maaf kalo ini agak tjurhat yaa. Dan juga masalah biaya yang gak sedikit karena orang tua kalian bakalan punya 'rumah' dua. Dan menurut gue yang paling tau diri kalian itu yaa kedua orang tua dan ridho orang tua itu mempermudah jalan lhoo, Serius. Ini based on my true story, gue pernah perjuangin buat kuliah di luar, tapi orangtua gue gak setuju dengan berbagai alasan, dan ternyata belum rejeki.
 
 
2. Kapan wisuda?
 
Ini pertanyaan paling crusial saat kalian udah mulai kuliah dan memasuki semester akhir. Trust me, It's one of the hardest question to answer, terutama kalian yang kuliah di jurusan semacam teknik, atau punya dosen pembimbing yang susah ditemuin nan perfeksionis. Untuk jawaban waktu kan unprediction yaa, kita sih maunya secepatnya, tapi balik lagi ke proses yang gak mudah untuk segera dapet gelar. .
Dan sepertinya ini pertanyaan yang akan mengintai gue di Lebaran tahun ini. Saat tahun kemarin gue masih bias ngeles dengan jawab tahun depan karena masih tahun ketiga kuliah. But, it's the final year. Kadang juga mereka bakal bandingin dengan anaknya atau saudara lain yang lulusnya cepet. Ada beberapa tips dari gue untuk mejawab pertanyaan macam begini, yang pertama sunggingkan senyum. tujuannya biar gak keliatan lagi kena tekanan batin, kemudian kasih jawaban aman, "Secepatnya, minta doanya aja yaa." Terus kalo mereka tanya alesannya kenapa belum lulus, baru kalian jelasin alesannya, kalo bias sih jujur aja. Karena sekali kalian bohong, kalian harus melakukan kebohongan lainnya. Beberapa contoh jawaban misal sebagai anak teknik, "Lagi garap skripsi soalnya kan harus magang di perusahaan tiga bulan untuk dapet data. Jadi sekarang lagi bikin pembahasan." atau "Dosen pembimbingnya susah ditemuin karena lagi ngelahirin." Semacam itu lah, kasih  alasan yang masuk akal biar gak makin pance obrolannya.
 
 
3. Kapan nikah?
 
Hmm... pertanyaan ini saat kalian masih di bawah umur terdengar biasa aja karena belum saatnya, tapi ketika kalian sudah cukup dewasa ini juga salah satu pertanyaan yang..... kadang males untuk dijawab. Kenapa? Menurut gue, menikah itu bukan masalah waktu cepat atau lama, tapi tentang kesiapan dan jodoh. Menikah itu salah satu pilihan terbesar dalam hidup, yaa kita harus mempersiapkan dengan baik segala sesuatunya. Kadang ada yang udah pacaran bertahun-tahun tapi belum memiliki kesiapan untuk membangun sebuah keluarga atau dari segi kemampuan dan kesiapan sudah ada, tapi sang jodoh belum dipertemukan oleh Tuhan. Seperti kita tau kan, jodoh, rejeki, dan kematian telah diatur oleh-Nya. Untuk pertanyaan ini, kalo keluarga kalian tipe humoris bisa deh dijawab, "Kalo aku nikah tante mau bayarin?" Karena biasanya bakalan gak bias bales tuh kalo dibalik tanya begini. Atau kalo mau jawaban aman ya minta doanya aja
 
 
4. Kapan hamil?
 
Setelah menikah-pun tetep aja ada yang rese nanyain tentang anak. Punya anak dalam waktu dekat atau lama kan pilihan pasangan itu sendiri, tapi kadang-kadang keluarga lain yang malah ribet. Kadang ada beberapa yang memang menunda karena pertimbangan kesiapan mental juga finansial, walaupun setiap anak punya rejekinya masing-masing, tapi segala sesuatu harus dipersiapan untuk masa depannya. Kesiapan mental juga penting banget, karena saat punya anak, bakalan ada seseorang yang gak berdaya yang akan menggantungkan hidupnya dengan kalian. Sudah siapkah saat itu tiba?
Ada juga yang sudah siap dan ingin punya anak tetapi Allah belum kasih rejekinya. Dan pertanyaan semacam ini pasti bikin sedih mereka.
 
 
Itulah beberapa pertanyaan yang selalu menajdi nomor wahid ditanyakan saat Lebaran. Semoga bisa bermanfaat untuk mempersiapkan jawabannya atau sekiranya bisa menghimbau diri sendiri untuk tidak menanyakan pertanyaan yang terlalu privacy kepada orang lain. Karena kita gak pernah tau kehidupan orang lain yang terlihat sempurna itu hasil dari kumpulan kerikil-kerikil yang Ia satukan, atau senyuman yang terbentuk karena sudah lelah menangis.
 
 
 
 
Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga kelimpahan barokah-Nya selalu menyertai kita.
 
Salam Ramadhan,
Titisetya
 

Comments

Popular posts from this blog

Kerja Praktek PT. Elnusa Tbk. by Rosita Renovita

Internship (Magang) di Kangean Energy Indonesia

Memperjuangkan (Tempat) Tugas Akhir