Rasa dalam Aksara

Jadi liburan ini berawal dari iseng-iseng obrolan kosong di kantor bareng Anggi dan Mba Leni. Rencana awalnya liburan cantik gitu ke Bandung bertigaan aja, tapi kemudian ada 1 temen kantor cowok yang mau gabung dan akhirnya kita bikin group buat ngobrolin tentang liburan ini, dari awalnya cuma mau ke Bandung nyampe ada ide buat ke Bali karena ada tiket murah. Akhirnya kita booking tiket ke Bali untuk 5 orang, jadi ada 1 tambahan temen cowok lagi yang ikut.  Setelah urusan tiket selesai, kita mulai bikin itinerary ke Bali untuk 3 hari 2 malem, booking hotel, transportasi, dan embel-embel lain. Namanya juga liburan bareng ber-5-an ya, jadi ada lah beberapa drama-drama kecil pas mau keberangkatan sampai akhirnya yang fix berangkat adalah gue, Anggi, Mba Leni, Ryandi, dan temennya Ryandi a.k.a Udin.  Senin, 8 Mei 2017 Karena berhubung tiket promo, kita dapet flight paling malem, sekitar jam 11 malem. Kita berlima nyampe di bandara sekitar jam 9.30. Karena udah check...

Katanya hujan bisa merefleksikan moment di masa lalu. Mungkin karena tetesan air yang turun adalah tetesan air yang sama di waktu lampau hingga Ia kembali bersama moment yang terikat. Menurutku tak hanya hujan yang bisa merefleksikan moment, tapi segala sesuatu yang berhubungan dengan air. Air adalah konduktor kenangan dan moment yang sempurna. Kumpulan air yang bersatu di pantai acap kali menyimpan moment. Aku merasakan setiap kunjunganku ke pantai selalu menyisihkan moment. (Aku masih tak tau Bahasa Indonesia yang tepat untuk mendeskripsikan moment). Selalu ada moment kebersamaan, keceriaan, dan kebahagiaan, tak peduli dengan siapa moment itu dinikmati. Walau kadang moment tak selaras dengan keadaan hati, berdamailah dengannya. Menikmati setiap moment yang terjadi juga berati menikmati hidup, karena Ia tak akan terulang, dan jangan lupa abadikan dengan foto. Agar saat moment-moment baru hadir, foto yang menyimpan moment saat itu bisa kembali membangkitkan ingatan :') ...

Apa sih yang ada dalam benak kalian saat mendengar kata Kiluan? Kalo gue langsung terfikir pantai, ombak, dan pastinya lumna-lumba. Sebenernya Kiluan udah cukup lama punya nama sebagai salah satu spot terbaik untuk melihat lumba-lumba secara langsung di tengah laut. Sekarang ini makin banyak liputan tentang Kiluan yang akhirnya menarik banyak wisatawan untuk datang. Bukan hanya lumba-lumbanya lho yang menjadi objek wisata menarik di sana, masih ada Laguna, Pegadungan, Pulau Kelapa, dan Pasir Putih. Terpanggil oleh wisata laut yang katanya luar biasa, gue dan temen-temen kuliah penasaran banget untuk buktiinnya. Alhasil kami nekat traveling naik motor dengan personil 12 orang. Perjalanan dari Bandar Lampung menuju Kiluan ditempuh selama 3 jam dengan melewati banyak jalanan aspal yang rusak parah. Namun semua kelelahan dan terik matahari terbayar saat sampai di gerbang utama Kiluan. Dari atas sini kita udah bisa melihat jernihnya laut biru dengan beberapa gugusan pulau kecil di sekita...

Berawal dari obrolan kosong untuk mengisi waktu libur seminggu karena dosen-dosen menghadiri seminar yang kemudian menjadi liburan seru. Farid, seorang teman yang rumah asalnya di Krui menawarkan kami untuk mencicipi eksotisme pantai Krui yang disebut-sebut sebgai Bali-nya Lampung. Awalnya aku tak berniat ikut karena ada ujian di tempat les. Namun dengan bujuk rayu teman-teman akhirnya aku langsung menelfon ke tempat les untuk izin dan langsung pulang untuk packing karena kami berangkat malam itu juga. Perjalanan Bandar Lampung - Krui memakan waktu hampir 8 jam karena bus yang kami tumpangi mengalami pecah ban. Normalnya apabila naik travel hanya sekitar 5-6 jam. Kami memilih naik bus agar lebih dapet backpacker-nya (juga lebih hemat :p).  Bianglala di pasar malam Krui   Labuhan Jukung, view pantai dari atas tebing. Belum banyak yang mengunjungi karena letaknya yang tersembunyi. Pantai pasir hitam dengan nelayan tradisional yang menggantungkan mata...