Aku, Kamu, Terluka
Dia pernah menyayangi dengan tulus,
Kemudian akhirnya terlihat bodoh
karena ketulusannya yang menutup mata dan telinga
Dia pernah mencintai sepenuh hati,
Sampai akhirnya sepenuh hatinya remuk
redam
Dia pernah mengorbankan segalanya,
Hngga segalanya tak berarti apa-apa
Dia pernah berjuang penuh kesabaran,
Sampai akhirnya kesabarannya
benar-benar diuji
Dia pernah sangat percaya terhadap cinta,
Kemudian cinta itu
mengkhianatinya.
Dia benar-benar terluka
Sepenuh hatinya hancur hingga sulit untuk diselamatkan
remahannya.
----
Aku-pun hampir pernah merasakannya. Hampir berarti tak separah dirinya
Aku memberikan obat untuk menawarkan rasa sakitnya
Aku perlahan mengumpulan remahan hatinya agar bisa dibalut
Aku mencoba memberikan cahaya remang-remang agar Ia bisa mencari cahaya
terangnya
Aku membuka mata dan telinganya yang mulai Ia tutup dari apapun tuntang
cinta
Aku berusaha untuk mengembalikan kepercayaannya kepada orang-orang di
sekitar
Aku menunjukkan sisi lain dari cinta dan sayang
Aku mengisi kekosongan hari-harinya sebisa yang aku lakukan
Dia perlahan membaik
Remahan hatinya sepertinya mulai menyatu dan memiliki rasa
Mata dan hatinya mulai melebar,
Namun masih memandang sinis tentang
cinta walaupun tak apatis
Kemudian....
Aku menawarkan hatiku untuk mempercepat remahan hatinya
kembali menyatu
Sambutnya amat baik tapi....
Nyatanya dia belum siap untuk itu
Hatinya belum bisa untuk utuh secepat hancurnya
Kepercayaannya belum pulih seperti sedia kala
Ketulusannya masih tertutupi kebenciannya
---
Aku pikir dia sudah bisa menerima kehadiran cinta lagi, ternyata belum (atau tidak untukku)
Kini aku yang terluka
Comments
Post a Comment