Finally Bachelor of Enginee
Alhamdulillahhirabbilalamin.... Akhirnyaa
luluuuuuus!!
Postingan kali ini gue mau nyeritain perjuaangan
hingga akhirnya bisa menambahkan gelar Sarjana Teknik di bekalang nama gue.
Setelah gue melakukan Tugas Akhir di salah
satu perusahaan oil & gas di Jakarta selama tiga bulan (Cerita lengkapnya bisa
dibaca di sini), kembalilah gue ke dunia perkampusan sekitar bulan Agustus.
Dimulai dengan minta pembimbing dan penguji. Gue dapet 2 orang pembimbing dan 1
orang penguji. Kemudian mulailah gue bimbingan untuk pertama kali dengan
Pembimbing I, kebetulan Pembimbing I gue baru nyelesain studi doktoral-nya.
Bimbingan pertama gue kasih draft dan ngobrolin inti dari skripsi gue. Seminggu
kemudian gue temuin lagi untuk minta draft yang kemarin katanya mau dikoreksi
di rumah, tapi ternyata beliau lupa bawa (Oke fine!). Besoknya gue print lagi
draft baru yang gue revisi sendiri, dan singkat cerita akhir bulan September
gue maju seminar usul. Walau gak mulus-mulus amat akhirnya 2 jam mematikan
dalam hidup itu berlalu, one step passed!
Setelah selesai seminar, yang gue
rasakan adalah kepala pusing dan saat temen-temen ngucapin selamat, gue cuma
bisa kasih senyum palsu. I get headache! Finally, Gue bawa pulang tiga tumpuk
draft penuh revisi yang gak gue sentuh selama hampir 3 minggu. Selama jangka
waktu itu, gue hampir gak menyentuh kampus, dan saat gue mulai rutin ke kampus
terus ngeliat temen-temen sibuk bimbingan akhirnya gue memotivasi diri sendiri
untuk revisian. Gue mulai revisi dan minta saran sama dosen baru di kampus yang
notabenenya senior gue. Beliau ini sabar banget ngajarin beberapa step tambahan
biar hasil skripsi gue bisa maksimal. Seminggu kemudian gue mulai dihubungin
terus sama pembimbing, beliau menanyakan gimana perkembangan skripsi dan nyuruh
gue cepet bimbingan biar bisa maju seminar hasil. Di tahap ini, pembimbing gue udah
care banget, bahkan dia yang selalu hubungin gue duluan. Akhirnya gue bimbingan
kesana kemari dan disuruh maju seminar hasil.
Sekitar akhir november gue dapet
jadwal seminar. Seminggu terakhir sebelum seminar, gue gak bimbingan sama
sekali sama pembimbing I karena beliau sibuk banget dengan urusannya. Nah, di
waktu itu gue modifikasi hasil penelitian gue tanpa konfirmasi ke beliau sampai
pas H-1 seminar pas gue ngasih undangan seminar dan draft, beliau protes dan
rada ngambek karena pembahasan gue gak sesuai sama keinginannya. Jadilah semaleman
gue ketar ketir bakalan dibantai. Gue dapet jadwal seminar sekitar jam 2an,
dan.... pas sekitar jam setengah 2, penguji gue tau-tau dapet telfon penting
dan nyuruh seminar gue diundur jam 3. Gue udah langsung speechless dan lemes,
karena harus konfirmasi sama dua pembimbing gue. Saat gue lagi mengumpulkan
keberanian buat konfirmasi, peguji gue balik ke jurusan dan bilang gue tetep
seminar jam 2. Alhamdulillah.... rasanya lega banget. Setelah selesai seminar
hasil itu rasanya plooooong bangeeet, berasa semua beban lepaaaas, walaupun
masih ada ujian kompre, dan akhirnya gue bisa senyum sumringah tanpa beban.
Setelah seminar hasil, ekspektasinya seminggu kemudian bisa kompre. Tapi
ternyata kemalasan gue berkata lain, itu draft skripsi masih gak tersentuh.
Sampai akhirnya setelah di motivasi, gue mulai bimbingan kompre dan gue bilang
ke pembimbing kalo gue mau lulus Desember ini. Sampailah penentuan jadwal
sidang, gue minta sidang tanggal 18 dikarenakan penguji gue keluar kota tanggal
20. Tapi pembimbing II gue kekeeeh gak mau, beliau mau gue kompre minggu
depannya. Karena gak menemukan titik terang, akhirnya gue menyerah dan pasrah
aja kalau ujian kompre diundur sampai Januari. Tapi ternyata Semesta berkata
lain, pembimbing gue ngehubungin kalau gue sidang kompre hari Sabtu, 19 Desember.
Sabtu???? Iya sabtu!! Setelah dapet info itu, gue malah shock, perasaan campur
aduk antara kesel, sedih dan drama dimulai, karena menurut gue sabtu itu hari
libur dan gue gak enak sama pembimbing dan penguji, takut dikira ngoyo dan
maksa buat sidang Desember. Gue nelfon pembimbing sambil merengek minta sidang
bulan Januari aja, Tapi pembimbing gue meyakinkan hal ini gak masalah dan gak
merugikan siapapun. Okey ternyata gue cuma butuh dukungan, setelah temen-temen,
pembimbing, dan penguji gue meyakinkan untuk terus maju. Akhirnya gue yakin
untuk maju sidang Sabtu, 19 Desember 2015.
Malem sebelum sidang, perasaan udah
campur aduk gak karuan, antara belajar tapi gak konsen, dan.... mati lampu!
Dunia kadang maha ajaib kok. Akhirnya setelah hidup lampu, gue baca-baca ala
kadarnya dan baru tidur jam 1 pagi dan jam 4 gue udah bangun buat belajar (lagi)
walaupun gak masuk yang penting usaha. Sampai akhirnya gue mulai kompre jam
10.00. Pertama masuk ke ruangan dan berhadapan sendirian sama ketiga dosen, gue
berasa mau dieksekusi mati. 5-10 menit pertama gue grogi banget, nyampe
pertanyaan dasar yang mudah aja gue lupa jawabannya. Selama 2 jam lebih gue di
ruangan, dari yang awalnya tegang, nyampe bisa ketawa-ketawa bareng penguji dan
pembimbing. Akhirnya gue dinyatakan lulus sidang skripsi dengan nilai A. Dan
saat keluar ruangan gue dikagetkan dengan temen-temen gue yang pake dresscode
pink, warna kesukaan gue. Aaaaak rasanya speechless banget, Cuma bisa pelukin
mereka satu persatu. Terharunya bukan cuma karena lulus sidang skripsi, tapi
karena gue tau ada mereka yang sayang sama gue dalam keadaaan apapun.
Mereka
keluarga TG ’11!! Sayang bangeeeeet sama merekaaa, my second family!
Terimakasih telah memeluk erat dalam canda
tawa, juga duka
Terimakasih telah menarik erat saat arus
membawa
Terimakasih telah menopang saat jutaan cobaan
menerpa
Terimakasih telah menggenggam erat selama ini
Walau suatu saat kita tak lagi bisa saling
menggenggam langsung, tapi kita selalu memeluk dalam doa.
Terimakasih mama papa, keluarga,
sahabat-sahabat, TG ’11, almamater, dan semua orang yang telah menjadikan Titi
Setianing Rahayu, S.T.
Storms they will come, but the sun will shine
again.
Welcome to real life!!
With Love,
Titisetya
Comments
Post a Comment