Back to December

Obrolan malam itu membuatku sadar kalau kita tak pernah benar-benar saling melupakan, walau kita juga tak mungkin dipersatukan. Cerita yang pernah kita mulai bertahun-tahun lalu pun ternyata masih melekat erat saat diingat, hampir tak ada yang terlupakan. Ternyata kenangan-kenangan kita masih begitu ringan untuk dimunculkan, walau sama sekali tak ingin diulang. Kita telah melalu banyak hal hingga sampai di titik ini, dimana semuanya hampir netral, walau tak bisa dipungkiri getar-getar itu masih sedikit ada, karena yang pernah 'ada' tak akan hilang begitu saja. Berawal dari pertemanan biasa yang kemudian menjadi suatu hubungan dengan komitmen. Bukan perkara mudah menyatukan kita yang memang beda, tapi kita pernah memaksakannya dan bisa pada saat itu. Kita pernah saling menyayangi begitu dalam hingga tak ingin kehilangan. Kita juga pernah saling mempertahankan sampai titik penghabisan. Ya, Kita dulu pernah sangat mencintai. Sampai akhirnya harus rela melepaskan untuk kehilangan. Dan kehilangan tak pernah mudah kan? Perasaan kehilangan yang begitu dalam membuat kita harus memberi jarak satu sama lain untuk mengeringkan luka. Pada akhirnya kita kalah dan memilih apa yang kita yakini, yaitu berjalan beriringan tanpa bergandengan karena kita berada di lajur yang berbeda. Kita memang tak sama dan itu fakta yang harus selalu diingat. Kita pernah saling menjauh hingga tak pernah mendengar kabar. Walau kemudian akhirnya salah satu dari kita mencari dan kita kembali. Kemanapun aku dan kamu pergi jauh, selalu ada jalan untuk Kita kembali berkomunikasi, entah dengan cara apapun Semesta memberikan jalannya.
Dengan semua yang pernah terjadi kepada Kita, Aku percaya ini bukan kebetulan, Ini takdir. Hingga kini Kita berada di titik ini, yang aku pun tak bisa mendeskripsikan keadaannya. Kita terpisah ratusan kilometer tapi masih memiliki kontak batin yang kuat. Kita masih bisa merasa nyaman walau dalam diam. Kita masih saling peduli satu sama lain. Dan yang paling membuatku bahagia adalah Kita masih saling memeluk.... dalam doa. Ternyata Kita masih saling sangat menyayangi! Rasa sayang yang tanpa ingin memiliki tapi menjaga, Rasa sayang yang tak posesif dan memaksa, Rasa sayang yang tetap bisa melihatnya mencintai orang lain dan bahagia dengan pilihannya.
Rasa sayang itu kini kian rumit tapi aku semakin mengerti apa yang aku rasakan dan inginkan. Aku telah rela melepaskanmu dan aku ingin kamu bahagia dengan pilihanmu.


*Suatu malam di Bulan Desember*

Comments

Popular posts from this blog

Kerja Praktek PT. Elnusa Tbk. by Rosita Renovita

Internship (Magang) di Kangean Energy Indonesia

Memperjuangkan (Tempat) Tugas Akhir