Goodbye and See you, Chevron
Sebut saja ini perjalanan dan pelajaran.
Perjalanan hidup yang harus dilewati untuk bisa kembali melaju hingga tujuan. Perjalanan waktu satu bulan yang terlalu banyak cerita di dalamnya, termasuk jutaan perasaan yang selalu tercipta tiap detiknya. Perjalanan ini singkat, tapi... ceritanya begitu melekat, pelakonnya juga terpaut di otak.
Ada banyak pelajaran berharga, belajar untuk tak menilai hanya dari cover, belajar menghargai tanpa harus merasa segan, belajar berbagi karena selalu ada yang memberi, belajar tak melulu untuk mendapatkan hasil tapi belajar menghargai proses. Banyak hal yang tak instan, karena hasil selalu beriringan dengan proses. Jutaan pelajaran tanpa nilai baru saja menjejali otakku yang masih selalu merasa kurang. Aku masih sangat butuh komunitas ini, yang selalu memberi banyak arti.
Hidup harus terus belajar tapi jangan lupa untuk bersyukur. Aku selalu belajar menghargai pertemuan seiring banyaknya perpisahan. Aku juga selalu bersyukur dipertemukan dengan orang-orang hebat di sini yang tak pernah merasa dirinya hebat. Mereka benar-benar menakjubkan! Dan mereka selalu belajar dan tak pernah lupa untuk bersyukur.
Waktu tak pernah berhenti atau memperlambat langkahnya. Detik terus bergulir menjadi menit, menit melangkah pasti menjadi jam. Mentari mengubah jam menjadi hari hingga tak terasa menjadi tiga puluh hari. Perpisahan memang tak dapat dielakkan tapi tak perlu disesalkan, karena perpisahan merupakan cara terbaik untuk pertemuan baru.
Terimakasih Chevron untuk perjalanan dan pelajaran barunya
Terimakasih untuk pengalaman berharga yang tak terlupakan
Terimakasih untuk seribu rasa yang pernah tercipta juga ukiran kenangannya
Terimakasih untuk semua yang tak terdeskripsikan persatu
Cerita ini akan selalu indah dan melekat di hati. Salam rindu mendalam untuk mereka yang selalu terindukan.
Sampai jumpa di suatu saat nanti ketika semesta berbaik hati mempertemukan kita kembali.
Goodbye and See you as soon as possible, Chevron...
Comments
Post a Comment