Rasa dalam Aksara

Apa sih yang ada dalam benak kalian saat mendengar kata Kiluan? Kalo gue langsung terfikir pantai, ombak, dan pastinya lumna-lumba. Sebenernya Kiluan udah cukup lama punya nama sebagai salah satu spot terbaik untuk melihat lumba-lumba secara langsung di tengah laut. Sekarang ini makin banyak liputan tentang Kiluan yang akhirnya menarik banyak wisatawan untuk datang. Bukan hanya lumba-lumbanya lho yang menjadi objek wisata menarik di sana, masih ada Laguna, Pegadungan, Pulau Kelapa, dan Pasir Putih. Terpanggil oleh wisata laut yang katanya luar biasa, gue dan temen-temen kuliah penasaran banget untuk buktiinnya. Alhasil kami nekat traveling naik motor dengan personil 12 orang. Perjalanan dari Bandar Lampung menuju Kiluan ditempuh selama 3 jam dengan melewati banyak jalanan aspal yang rusak parah. Namun semua kelelahan dan terik matahari terbayar saat sampai di gerbang utama Kiluan. Dari atas sini kita udah bisa melihat jernihnya laut biru dengan beberapa gugusan pulau kecil di sekita

Ivena mendapati ban mobilnya kempes ketika Ia membuka gerbang hendak berangkat. "Siaaaaal!" jeritnya. Hari ini Ia mempunyai janji untuk bertemu kliennya satu jam lagi. Ia melangkahkan kakinya terburu-buru menyusuri jalanan komplek yang masih sepi. Didapatinya telah banyak orang menunggu bus dan taksi sesampainya di halte depan perumahan. Ia sangat berharap ada taksi kosong yang segera lewat, namun harapannya pudar setelah setengah jam lebih tak ada taksi kosong yang lewat. Akhirnya Ia pasrah harus naik bus kopaja yang penuh sesak dan harus berdesakan dengan penumbang lain. Ivena mulai panik ketika melihat jam tangannya menunjukkan pukul 08.30, yang berarti telah lewat setengah jam dari janjiannya. Ia mengabaikan ponselnya yang bergetar di tas namun akhirnya Ia merogoh tas untuk mengangkat panggilan sambil mengatur keseimbangan posisi berdirinya di pinggir pintu, posisinya sangat rawan jatuh saat sopir mengerem mendadak. “Halo.” serunya membesarkan volume suara yang kalah

Berawal dari obrolan kosong untuk mengisi waktu libur seminggu karena dosen-dosen menghadiri seminar yang kemudian menjadi liburan seru. Farid, seorang teman yang rumah asalnya di Krui menawarkan kami untuk mencicipi eksotisme pantai Krui yang disebut-sebut sebgai Bali-nya Lampung. Awalnya aku tak berniat ikut karena ada ujian di tempat les. Namun dengan bujuk rayu teman-teman akhirnya aku langsung menelfon ke tempat les untuk izin dan langsung pulang untuk packing karena kami berangkat malam itu juga. Perjalanan Bandar Lampung - Krui memakan waktu hampir 8 jam karena bus yang kami tumpangi mengalami pecah ban. Normalnya apabila naik travel hanya sekitar 5-6 jam. Kami memilih naik bus agar lebih dapet backpacker-nya (juga lebih hemat :p).  Bianglala di pasar malam Krui   Labuhan Jukung, view pantai dari atas tebing. Belum banyak yang mengunjungi karena letaknya yang tersembunyi. Pantai pasir hitam dengan nelayan tradisional yang menggantungkan mata pencahar

Energi sebenarnya adalah topik yang sangat menarik untuk dibicarakan, terlebih saat ini di negara kita sedang mengalami krisis energi, terutama masalah kelistrikan. Hal ini disebabkan masih bergantung pasokan energi pada bahan bakar fosil yang cadangannya mulai terbatas karena belum ada lahan-lahan baru yang siap di eksplorasi. Oleh karena itu dengan adanya kemajuan teknologi harus ada energi alternatif lain yang dapat diolah menjadi energi listrik untuk masa depan  teknologi ini dapat diwujudkan dengan memanfaatkan energi panas bumi yang potensinya sangat besar di Indonesia. Energi panas bumi berasal dari batuan dan fluida di dalam bumi yang menyimpan energi panas. Panas bumi menghasilkan energi yang bersih, dapat diperbaharui, dan ramah lingkungan. Sumber panas bumi biasanya ditemukan di sepanjang batas lempeng utama, dimana gempa bumi dan gunung api terkonsentrasi. Untuk mendapatkan panas bumi dilakukan pemboran sumur yang biasa disebut sebagai sumur produksi. Sumur ini men

Untukmu yang ku kagumi begitu lekat Selamat malam kamu yang pernah selalu ada dalam jangkauan retinaku. Bahkan disetiap tingkahmu yang tak pernah lepas dari perhatianku. Setiap kata yang kamu ucapkan tak pernah terlewati oleh memoriku.   Suara beratmu yang memenuhi ruang malam saat kita membunuh waktu. Sejak Tuhan menarik kita untuk dipertemukan, aku selalu membawamu dalam sujudku, menyelinap disetiap iringan doaku. Kebersamaan itu berhasil melengkungkan senyuman di pipi juga di hati, kemudian mencuri puing-puing perasaan yang mulai mati. Sosokmu kokoh sulit terjamah, sikapmu acuh menarik untuk disentuh, jiwamu kaku seperti butiran embun yang membeku. Untukmu pencuri secuil hatiku... Izinkan aku mengisi kekosongan harimu, menarik senyuman di bibirmu. Izinkan aku menemani bangku kirimu, menjadi tempat sandaranmu. Izinkan aku dan kamu menjadi kita 

Perubahan itu harus, karena kita selalu melangkah maju dan harus menjadi lebih baik. - Seseorang Mundur selangkah diantara 10 langkah juga sebaiknya dilakukan, agar kita tau apa yang kita mau, tak hanya mengikuti arus - Me Tahun ini harus ada perubahan, mulai dari perubahan umur pastinya. HELLO 20! Dua puluh tahun, terlalu kekanak-kanakan  untuk merengek, tapi tak terlalu tua untuk sekedar ngemil chocolatos atau baca komik. Angka dua puluh yang mulai disertai dengan puluhan pertanyaan, mulai dari kapan skripsi? kapan lulus? nanti kerja dimana? kapan nikah? *ups Intinya pertanyaan-pertanyaan about the future (yaelah ini ngurusin kerja praktek aja belum kelar) Selamat datang 20 tahun :)) Be nice please Terimakasih untuk Allah swt atas semua kelimpahan berkahnya Terimakasih untuk mama, papa, keluarga, sahabat-sahabat yang menemani disetiap perubahanku #EarlySurprise dikarenakan KKN. Tanggal tak pernah jadi masalah, yang terpenti